Inginku gapai bintang
Usai berteleku di sejadah iman, Kukuak jendela kamarku nan indah, Kubiarkan seketika,wajahku dipupuk bayu, Silirnya bagaikan mencengkam tulang temulang, Fokus pandangku mengintai sesuatu, Dibalik dedaun pohonan yang menghijau, Aku mencari sesusuk tubuh gigih, Yang setia berpagi-pagian mencari sesuap rezeki, Aku mencari sebatang arus hingar, Yang saban hari setia berjasa, Aku mencari sesuatu yang dahulu jelas kulihat di jendela ini, Kini hanya bunyi mengingatkanku, Yang arus jasa itu,masih terus berjasa, Hanya gerak kabur di celah dedaun itu memberitahuku, Yang sesusuk gigih itu masih setia berkhidmat. Ahh,ku sedar sesuatu tentang pepohon menghijau itu, Pohonan yang menghalang lihatku, Semakin hari kian menjulang tinggi, Kian bercambah mendaki sigai impian, Katanya padaku,”suatu hari akanku gapai awan”, Sekali lagi aku tersentap, Aku sedar sesuatu tentang diriku, Bukan mataku yang kabur mengamati semua, Tetapi hatiku yang buta menyelongka...